No
|
Istilah
Kata
|
Makna
Istilah Kata
|
1
|
Monosakarida
|
Karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah atom C pada
molekulnya.
|
2
|
Disakarida
|
Karbohidrat yang dihidrolisis akan menghasilkan dua molekul
monosakarida yang sama.
|
3
|
Fospolipid
|
Lipid (lemak) yang mengandung gugus ester fosfat.
|
4
|
Glikolipid
|
Lipid yang mengandung molekul karbohidrat.
|
5
|
Lipoprotein
|
Lipid yang mengandung protein
|
6
|
Karotenoid
|
Lipid gabungan berpigmen yang terdapat pada sel hewan dan sel
tumbuhan
|
7
|
Steroid
|
Senyawa turunan lemak dengan rantai hidrokarbon berbentuk cinicin
(siklik)
|
8
|
Difusi
|
Peristiwa berpindahnya suatu zat
dari bagian yang berkonsentrasi lebih tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
lebih rendah.
|
9
|
Endositosis
|
Proses membran plasma melingkupi
makromolekul dari luar sel sehingga terbentuk tunas pada permukaan dalam
membran yang kemudian dilepaskan sebagai vesikel ke dalam sel.
|
10
|
Pinositosis
|
Proses minum sel
|
11
|
Eksositosis
|
Proses berfusinya vesikel dengan
membran plasma sehingga makromolekul di dalamnya dibebaskan ke luar sel.
|
12
|
Fagositosis
|
Proses makan sel.
|
13
|
Krenasi
|
Sel mengkerut, disebabkan
lingkungannya hipertonik dengan kondisi konsentrasi air di luar sel lebih
pekat daripada di dalam sel.
|
14
|
Hemolisis
|
Pecahnya sel disebabkan air masuk
terus menerus ke dalam sel.
|
15
|
Stroma
|
Membran dalam yang melingkupi matriks
|
16
|
Tilakoid
|
Gelembung pipih yang yang membungkus membrane sel
|
17
|
Granum
|
Tumpukan tilakoid
|
18
|
Tonoplas
|
Cairan yang dibatasi oleh suatu membran
|
20
|
Osmoregulator
|
Pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi
|
21
|
Plasmodesmata
|
Hubungan plasma satu sel dengan sel lainnya
|
22
|
Osmosis
|
Peristiwa berpindahnya suatu zat
dari bagian yang berkonsentrasi rendah ke bagian yang berkonsentrasi lebih
tinggi
|
23
|
Hipertonis
|
Konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi
|
24
|
Endositosis
|
Peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau pertikel
ditransfer kedalam sel
|
25
|
Eukariotik
|
Sel yang memiliki membran nukleus sehingga materi nukleus terkumpul
dalam membran
|
26
|
Prokariotik
|
Sel yang tidak memliki membran nukleus sehingga materi nukleus
tersebar didalam sitoplasma
|
27
|
Simplas
|
Pengangkutan melalui protoplasma, yaitu dari sel ke sel melalui
plasmodesmata
|
28
|
Apoplas
|
Pengangkutan yang terjadi diluar protoplasma dengan melalui ruang
antar sel sel ruang intra sel
|
29
|
Transpirasi
|
Pengeluaran air dan gas
melalui stomata dan lenti sel
|
30
|
Neuroglia
|
Sel yang berfungsi member makan neuron
|
31
|
Histologi
|
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
|
32
|
Stoma
|
Lubang atau celahyang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang
dibatasi oleh sel penutup
|
33
|
Trikoma
|
Sel sel yang berasal dari sel-sel epidermis yang berbentuk rambut
|
34
|
Parenkim
|
Jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi
serta fisiologi yang berbeda
|
35
|
Xilem
|
pembuluh kayu, mengangkut air dan
garam mineral dari akar ke daun
|
36
|
Floem
|
|
37
|
Abiotik
|
Benda mati.
|
38
|
Abisal
|
Pembagian bioma air laut dengan
kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.
|
39
|
Adaptasi
|
Penyesuaian diri suatu organisme terhadap
lingkungan tempat hidupnya.
|
40
|
Aerobik
|
Bakteri (dan sel lain) yang
melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen bebas.
|
41
|
Agen
|
Bibit penyakit.
|
42
|
Akinet
|
Sel yang mengalami penebalan
dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat spora (endospora).
|
43
|
Alogami
|
Penyerbukan yang terjadi jika
serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.
|
44
|
Altituda
|
Letak suatu daerah bardasarkan
tingginya dari permukaan air laut.
|
45
|
Amitosis
|
Proses pembelahan sel secara
langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.
|
46
|
Anaerobik
|
Bakteri (dan sel lain) yang
melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.
|
47
|
Anemogami
|
Penyerbukan yang diperantarai oleh
angin.
|
48
|
Angiospermae
|
Tumbuhan biji terbuka.
|
49
|
Anteridiofor
|
Tangkai anteridium.
|
50
|
Anteridium
|
Organ pembentuk sel kelamin jantan
(spermatozoid) pada tumbuhan paku atau lumut.
|
51
|
Antiboi
|
Zat yang dibentuk dalam darah
untuk memusnahkan bakteri/kuman.
|
52
|
Antigen
|
Zat yang dapat merangsang
pembentukan antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
|
53
|
Antitoksin
|
Zat pelawan antigen (benda asing
yang masuk tubuh).
|
54
|
Antropogami
|
Penyerbukan yang dibantu oleh
manusia; disebut juga penyerbukan sengaja atau buatan.
|
55
|
Aplanospora
|
Spora yang tidak memiliki flagela.
|
56
|
Arkegonium
|
Bagian tubuh tumbuhan yang
berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel gamet betina (Ovum).
|
57
|
Autogami
|
Penyerbukan sendiri.
|
56
|
Autotrof
|
Organisme berklorofil yang mampu
mengubah zat anorganik menjadi zat organik.
|
57
|
Avitaminosis
|
Penyakit yang disebabkan
kekurangan vitamin.
|
58
|
Badan kutub (polar body)
|
Produk meiosis seluler haploid
yang tidak fungsional, selain oosit.
|
59
|
Bakteri (bacterium)
|
Mikroorganisme bersel tunggal yang
tidak memiliki inti sel sejati.
|
60
|
Basidiokarp
|
Tubuh buah yang merupakan tempat
tumbuhnya basidium dalam Basidiomycota.
|
61
|
Basidiomycota
|
Jamur makroskopik.
|
62
|
Basil (bacillus)
|
Bakteri berbentuk batang.
|
63
|
Batial
|
Pembagian bioma air laut dengan
kedalaman daerah 200 – 2000 meter.
|
64
|
Beri – beri
|
Penyakit yang disebabkan
kekurangan vitamin B.
|
65
|
Bibit Unggul
|
Bibit hasil seleksi secara buatan
yang mempunyai sifat – sifat sesuai dengan keinginan kita.
|
66
|
Binomial nomenklatur
|
Penamaan jenis (spesies) dengan
menggunakan dua nama.
|
67
|
Biodiversitas
|
Keanekaragaman hayati.
|
68
|
Biogenesis
|
Teori yang menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
|
69
|
Bioma
|
Sekelompok makhluk hidup yang
menempati daerah luas di permukaan bumi.
|
70
|
Biosfer
|
Lapisan bumi yang dihuni oleh
makhluk hidup.
|
71
|
Bioteknologi
|
Teknologi yang menggunakan makhluk hidup untuk
menghasilkan produk yang berharga bagi manusia.
|
72
|
Biotik
|
Makhluk hidup, benda hidup.
|
73
|
Blastokis
|
Embrio mamalia saat memasuki
dinding uterus.
|
74
|
Blastomer
|
Salah satu sel hasil pembuahan sel
telur di tahap awal.
|
75
|
Blastula
|
Bola sel berongga yang dihasilkan
dari pembelahan sel tahap awal pada perkembangan embrio.
|
76
|
BOD (Biological Oxygen Demand)
|
Kebutuhan oksigen secara biologis.
|
77
|
Baktar
|
Salah satu bagian bunga, yaitu
daun pelindung yang berfungsisebagai penarik perhatian serangga penyerbuk.
|
78
|
Bryophyta
|
Divisi lumut daun.
|
79
|
Cagar alam
|
Upaya pelestarian semua sumber
daya alam yang ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.
|
80
|
Carolus Linnaeus
|
Tokoh yang mencetuskan system
penamaan spesies dan penamaan berbagai macam tumbuhan.
|
81
|
Chlamydomonas
|
Contoh dari chlorophyta bersel
tunggal yang dapat bergerak.
|
82
|
Chlorella
|
Contoh dari chlorophyta bersel
tunggal tidak dapat bergerak.
|
83
|
Chlorophyta
|
Alga Hijau.
|
84
|
Chrysophyceae
|
Alga Cokelat-Keemasan.
|
85
|
Chrysophyta
|
Alga Keemasan
|
86
|
Ciliata
|
Protista bersel satu yang
permukaan tubuhnya memiliki banyak rambut getar (silia).
|
87
|
Coniferophyta
|
Tumbuhan pembawa kerucut, karena
alat reproduksinya berbentuk kerucut (strobilus).
|
88
|
Culex
|
Sejenis nyamuk rumah yang
menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.
|
89
|
Cyanobacteria
|
Alga Hijau-Biru.
|
90
|
Cyanophyta
|
Alga Biru.
|
91
|
Cycas rumphii
|
Pakis haji.
|
92
|
Degenerasi
|
Penyusutan (tidak tumbuh
sempurna).
|
93
|
Dekomposer
|
Mikroorganisme yang berperan
menguraikan zat – zat sisa organik.
|
94
|
Denitrifikasi
|
Proses pengubahan amonium menjadi
nitrogen bebas di udara oleh bakteri.
|
95
|
Detritivor
|
Hewan pemakan hancuran/serpihan
sisa bahan – bahan organik.
|
96
|
Deuteromycota
|
Jamur tak tentu.
|
97
|
Dihibrid
|
Dua sifat berbeda.
|
98
|
Dikotil
|
Dua kotiledon atau dua daun
lembaga/kotil pada biji.
|
99
|
Diploid
|
Kromosom yang berpasangan.
|
100
|
Dislokator
|
Sel dinding, yaitu sel yang
berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada Gymnospermae.
|
101
|
Divisi
|
Merupakan tingkatan takson yang
menghimpun beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri – ciri.
|
102
|
DNA (Deoxyribonucleic acid)
|
Asam nukleat yang digunakan untuk
menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.
|
103
|
Dominan
|
sifat yang muncul pada suatu
organisme.
|
104
|
Ekosistem
|
Suatu sistem yang di dalamnya
terdapat interaksi antara komponen biotik dan abiotik.
|
105
|
Eksplan
|
Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh
dengan media kultur.
|
106
|
Ekstensifikasi Pertanian
|
Usaha memperluas lahan pertanian
sehingga hasil yang diperoleh makin meningkat.
|
107
|
Embriogeni
|
Penyuburan lingkungan perairan.
|
108
|
Endosperma
|
Cadangan makanan.
|
109
|
Endospora
|
Spora yang terbentuk dalam sel
induk sendiri.
|
110
|
Entomogami
|
Penyerbukan yang diperantai oleh serangga.
|
111
|
Epididimis
|
Anak testis.
|
112
|
Epiteka
|
Tutup sel pada diatom.
|
113
|
Eukariot
|
Organisme yang bermembran inti.
|
114
|
Fasciola
|
Cacing hati.
|
115
|
Fenotipe
|
Sifat yang tampak.
|
116
|
Fertilisasi
|
Peleburan sel telur dengan
spermatozoid (pembuahan).
|
117
|
Fetus
|
Janin yang sudah memperlihatkan
bagian – bagian tubuh dengan jelas atau sempurna.
|
118
|
Fikoeritrin
|
Pigmen merah laut air yang
terdapat pada kloropas Rhodophyta.
|
119
|
Fikosianin
|
Pigmen biru laut air yang terdapat
pada kloropas Rhodophyta.
|
120
|
Filial
|
Anak keturunan / generasi.
|
121
|
Filogeni
|
Sejarah evolusi makhluk hidup.
|
123
|
Flagela
|
Tonjolan berbentuk cambuk pada
sutu sel yang berguna untuk alat gerak.
|
124
125
|
Flagellata
Formalin |
Golongan hewan bersel satu yang
bergerak dengan menggunakan bulu cambuk.
Bahan pengawet organ tubuh, binatang, atau mayat. |
126
|
Fosil
|
Sisa – sisa makhluk hidup yang
sudah membatu.
|
127
|
Fotik
|
Daerah yang dapat ditembus cahaya
dalam bioma air.
|
128
|
Fragmentasi
|
Cara perkembangbiakan suatu
organisme dengan jalan memotong tubuh menjadi beberapa bagian dengan setiap
potongan tubuhnya dapat tumbuh menjadi individu baru.
|
129
|
Galur murni
|
Keturunan yang masih memiliki
sifat asli.
|
130
|
Gamet
|
Sel kelamin.
|
131
|
Gametangium
|
Gonad pada tumbuhan.
|
132
|
Gastrodermis
|
Lapisan kulit yang berfungsi
sebagai usus.
|
133
|
Gastrovaskuler
|
Usus yang berfungsi sebagai
pengedar makanan.
|
134
|
Gen
|
Faktor pembawa sifat keturunan
dari suatu individu.
|
135
|
Generatif
|
Perkembangbiakan secara kawin.
|
137
|
Genotipe
|
Sifat yang tidak tampak dari luar.
|
138
|
Gonad
|
Sel induk pembentuk sel kelamin.
|
139
|
Guano
|
Pupuk yang berasal dari kotoran
burung atau kelelewar yang mengandung fosforus tinggi.
|
140
|
Gymnospermae
|
Tumbuhan biji terbuka.
|
141
|
Genetika
|
Cabang biologi yang mempelajari
tentang pewarisan sifat.
|
142
|
Habitat
|
Tempat hidup suatu organisme mulai
dari lahir, berkembang biak, sampai mati.
|
143
|
Haploid
|
Kromosom yang tidak berpasangan.
|
144
|
Hermafrodit
|
Organ pembentuk sel kelamin jantan
dan betina yang terdapat dalam satu tubuh.
|
145
|
Heterozigot
|
Pasangan gen yang tidak sama.
|
146
|
Hibrid
|
Hasil perkawinan antara dua
individu yang mempunyai sifat beda.
|
147
|
Hibridisasi
|
Persilangan dari populasi yang
berbeda.
|
148
|
Hidrofit
|
Tumbuhan yang hidup di dalam air.
|
149
|
Hidrogami
|
Penyerbukan yang diperantarai oleh
air.
|
150
|
Hifa
|
Benang – benang jamur.
|
151
|
Higiene
|
Upaya pengelolaan kesehatan yang
mengarah pada usaha kesehatan individu.
|
152
|
Higrofit
|
Tumbuhan drat yang hidup di tempat
lembab
|
153
|
Homologi
|
Sama bentuk dan struktur karena
berasal dari asal – usul yang sama.
|
154
|
Implantasi
|
Proses penempelan zigot pada
dinding rahim.
|
155
|
Imunisasi
|
Upaya menambah kekebalan tubuh
terhadap penyakit dengan serum / vaksin.
|
156
|
Indusium
|
Tonjolan daun yang melindungi
sorus pada tumbuhan paku.
|
157
|
Kalaza
|
Bagian dasar bakal buah pada
Angiospermae.
|
158
|
Kapsid
|
Selubung virus yang tersusun atas
protein
|
159
|
Kapsomer
|
Suatu unit protein penyusun
kapsid.
|
160
|
Karnivora
|
Hewan pemakan daging.
|
161
|
Knidoblas
|
Sel – sel beracun pada ubur –
ubur.
|
162
|
Kodominan
|
Persilangan monohibrid dominant
tak penuh.
|
163
|
Konjugasi
|
Perkembangbiakan makhluk hidup
yang belum jelas alat kelaminnya.
|
164
|
Konseptakel
|
Tempat anteridium / arkegonium
pada Fucus.
|
165
|
Kopulasi
|
Penyimpanan sel sperma dari alat
kelamin jantan ke dalam alat kelamin betina.
|
166
|
Korion
|
Kantong embrio.
|
167
|
Kormus
|
Tumbuhan yang memiliki akar,
batang, dan daun sejati.
|
168
|
Korola
|
Mahkota bunga / tajuk bunga
|
169
|
Kromonema
|
Benang kromosom.
|
170
|
Kromosom
|
Pembawa gen.
|
171
|
Labium
|
Bibir.
|
172
|
Lactobacillus bulgaricus
|
Bakteri untuk membuat yoghurt
|
173
|
Ladybird
|
Sejenis kepik yang merupakan predator
alami bagi serangga hama.
|
174
|
Larva
|
Tingkat kehidupan suatu hewan
sesudah menetas dari telur.
|
175
|
Letal
|
Dapat mengakibatkan kematian.
|
176
|
Limnetik
|
Daerah yang terbuka dan dapat
ditembus cahaya matahari.
|
177
|
Lisozim
|
Enzim penghancur pada virus.
|
178
|
Lokus
|
Letak suatu gen pada kromosom.
|
179
|
Lotik
|
Ekosistem yang airnya mengalir.
|
180
|
Malakogami
|
Penyerbukan yang diperantai oleh
siput.
|
181
|
Malnutrisi
|
Penyakit yang disebabkan
kekurangan zat makanan tertentu.
|
182
|
Megaspora
|
Spora yang berukuran besar,
terbentuk di dalam megasporangium.
|
183
|
Metagenesis
|
Pergiliran keturunan antara
keturunan seksual dan aseksual.
|
184
|
Mikrosporosit
|
Sel induk pembentuk spermatozoid.
|
185
|
Miselium
|
Kumpulan benang – benang hifa.
|
186
|
Nimfa
|
Anak serangga yang tidak melewati
tingkat larva, mirip bentuk dewasanya
|
187
|
Nukleotida
|
Senyawa yang tersusun atas gula,
fosfat, dan basa purin atau pirimidin.
|
188
|
Ookista
|
Sel telur belum matang.
|
189
|
Ornitogami
|
Penyerbukan yang diperantai oleh
burung.
|
190
|
Ostium
|
Pori – pori pada tubuh Porifera
yang berfungsi sebagai jalan masuknya air.
|
191
|
Ovarium
|
Tempat pembentukan sel telur.
|
192
|
Ovotestis
|
Organ pembentuk sel telur manjadi
satu dengan organ pembentuk sel sperma.
|
193
|
Ovovivipar
|
Bertelur dan beranak.
|
194
|
Polutan
|
Bahan yang mengakibatkan polusi.
|
195
|
Proglotid
|
Ruas tubuh cacing pita tempat
berlangsungnya fertilisasi.
|
196
|
Prokarion
|
Inti tanpa membran inti.
|
197
|
Protalium
|
Calon tumbuhan paku.
|
198
|
Protonema
|
Calon tumbuhan lumut.
|
199
|
Provirus
|
Calon virus, terdiri dari asam
inti.
|
200
|
Rekombinasi
|
Kombinasi baru.
|
201
|
Replikasi
|
Proses penggandaan asam nukleat
(DNA).
|
202
|
Reseptakulum
|
Dasar bunga
|
203
|
Rizoid
|
Akar semu.
|
204
|
Rizom
|
Batang yang tinggal di dalam
tanah.
|
205
|
Sanitasi
|
Upaya mengelola kebersihan
lingkungan.
|
206
|
Saprofit
|
Cara hidup dengan menguraikan
sampah / sisa – sisa zat organik.
|
207
|
Sentromer
|
Bagian dari kromosom yang
berfungsi untuk mengatur gerakan kromosom pada saat terjadi pembelahan sel.
|
208
|
Sinergid
|
Sel telur cadangan.
|
209
|
Sitokinesis
|
Proses pembelahan sitoplasma.
|
210
|
Sorus
|
Kumpulan kotak spora (sporongium).
|
211
|
Spermatozoid
|
Sel sperma pada tumbuhan.
|
212
|
Talus
|
Akar, batang dan daun belum dapat
dibedakan dengan jelas.
|
213
|
Teratogen
|
Bahan yang menyebabkan cacat
embrio.
|
214
|
Transduksi
|
Peristiwa penggabungan DNA dari
bakteri satu dengan bakteri lain dengan perantara virus.
|
215
|
Translasi
|
Proses penerjemahan kode – kode
untuk mensintesis protein.
|